Berita dan Informasi Terkini
Disaat orang-orang berduka terhadap apa yang terjadi di Surabaya, ada orang-orang tertentu yang memanfaatkan situasi ini untuk kepentingannya. Himbauan berbagai pihak untuk tidak sembarang membuat pernyataan yang akan membuat situasi semakin memanas tampaknya diabaikan begitu saja.
Ruhut Sitompul misalnya, Politisi yang baru saja bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini mengatakan bahwa; “Walau teror BOM yg kalian lakukan Sangat Biadab di Beberapa Gereja di Surabaya, “Mengakibatkan Korban Orang tidak Berdosa Anak Kecilpun menjadi Korban, Ingat Kami Rakyat Indonesia Tidak pernah Takut” Para Pendukung Pelaku Teror terlihat Semakin Takut Pak JOKOWI 2 Priode MERDEKA.”
Walau teror BOM yg kalian lakukan Sangat Biadab di Beberapa Gereja di Surabaya, “Mengakibatkan Korban Orang tidak Berdosa Anak Kecilpun menjadi Korban, Ingat Kami Rakyat Indonesia Tidak pernah Takut” Para Pendukung Pelaku Teror terlihat Semakin Takut Pak JOKOWI 2 Priode MERDEKA.
— Ruhut Sitompul (@ruhutsitompul) 13 Mei 2018
Ciutan Ruhut Sitompul ini banyak dikritik Netizen. Karena pada saat Masyarakat berduka atas peristiwa Bom Surabaya, Ruhut malah memanfaatkan peristiwa tersebut sebagai Kampanye “Jokowi 2 Periode”.
Tidak jauh berbeda dengan Ruhut Sitompul, Faizal Assegaf jelas-jelas menuduh Gerakan 212 sebagai sebab munculnya beberapa kejadian teror. Seperti munculnya persekusi ibu dan anak di CPF, tragedi di Mako Brimob hingga teror bom Gereja di Surabaya.
Begitu elite2 PKS memprovokasi rakyat dgn gerakan “GantiPresiden”, muncul persekusi ibu dgn anak di CFD Jkt & marak hoax di medsos.
Lalu muncul aksi napi teroris bikin rusuh & bunuh 5 anggota Polri scr keji di Mako Brimob hingga teror bom Gereja di Surabaya. Sangat Biadab!
*FA*
— Faizal Assegaf (@faizalassegaf) 13 Mei 2018
Semakin parah lagi apa yang ditulis Ade Armando di akun Sosial Medianya. Ade Armando bahkan langsung menuduh Umat Islam terkait semua teror.
Semoga pihak kepolisian tidak tutup mata dengan tindak tanduk Ade Armando. pic.twitter.com/364poqiEDZ
— #2019GantiRezim (@FeryMokoginta) 13 Mei 2018
Bila kita ingin ujian yang sedang kita hadapi bersama ini bisa terselesaikan tanpa ada pihak-pihak yang membuat tuduhan-tuduhan yang semakin membuat suasana panas, bukankah akan lebih baik? Mengapa masih saja orang-orang seperti mereka dibiarkan?